Kuburan masal Di Dunia, sepertinya Burung Gagak telah
menginspirasi manusia dalam memperlakukan jasad yang sudah tak bernyawa,
ia mengais tanah sedikit demi sedikit untuk menguburkan temannya yang
sudah mati. Namun empati gagak tersebut, juga menginspirasi
manusia-manusia jahat untuk menyembunyikan ketakutan dan kekhawatiranya
akan kekuasaan dan harta yang telah dimilikinya. Banyak kuburan massa
yang ditemukan akibat terjadinya pembunuhan di dalam perang ataupun
operasi militer yang dilakukan secara rahasia. Namun dengan banyak
ditemukannya kuburan massal tidak juga menyurutkan manusia untuk saling
membunuh, khususnya para penguasa yang paranoid. Berikut uniknya.com,
merangkum 5 kuburan massal popular di dunia
1. Ladang Pembantaian di Kamboja
Pol Pot, lebih dari sebuah nama seorang diktator ia adalah mimpi buruk
masyarakat Kamboja. Karena kekejamannya bahkan bisa disandingkan dengan
Adolf Hitler dan Joseph Stalin. Kerakusan akan kekuasaan yang dilatari
oleh pemahaman komunis, membuatnya menjadi seorang yang kejam. Ia
memerintahkan untuk dilakukannya genosida terhadap ribuan jiwa di
Kamboja, bahkan sahabat anehdidunia.blogspot, berdasarkan sebuah
penelusuran Pol Pot memiliki 20.000 kuburan massal yang berisi 1.38 juta
mayat manusia. Mereka yang menjadi korban kekejaman Pol Pot dan
pasukannya, mulai dari kalangan cendekiawan, profesional dan abdi
pemerintah yang tidak mau bekerja sama dengannya. Beragam etnis dan umat
beragama pun tidak luput menjadi korban penyiksaan dan pembunuhan.
Kekejaman rezim Khmer Merah yang dipimpinnya berlangsung selama perang
saudara terjadi di Kamboja (1975 – 1979), namun di saat itu pula ia
melakukan genosida (pemusnahan golongan tertentu).
2. Era Stalin di Uni Soviet
Kekejaman terjadi di tengah-tengah berlangsungya pemerintahan Stalin di
Uni Soviet. Stalin memerintahkan unit rahasianya untuk melakukan
sejumlah pembunuhan terhadap warga Uni Soviet. Sebuah pembunuhan yang
dilakukan dengan menembak bagian kepala para korban, sehingga apabila
kemudian banyak ditemukan tengkorak kepala manusia yang memiliki lubang
itu merupakan bukti kekejaman Stalin. Berdasarkan sebuah laporan,
700.000 jiwa melayang mulai dari 1937 hingga 1938 dan ditempatkan di
satu kuburan. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa Stalin melakukan hal
ini karena merasa takut akan penggulingan kekuasaan yang menimpanya,
bukan terhadap ketidaksetiaan masyarakat Rusia saja tetapi juga terhadap
masyarakat yang hidup di negara-negara jajahannya. Bahkan mayat yang
ditemukan di kuburan massal sejumlah 12.000 – 250.000 di Bykivnia,
30.000 – 200.000 di Kurapaty, lebih dari 20.000 di Butovo dan 9.000 di
Sandamork.
3. Chechnya
Penguburan massal di Chechnya terjadi sejak di mulainya perang saudara
pada 1994. Setelah perang itu berakhir sebanyak 57 situs kuburan massal
telah ditemukan, yang berisikan ribuan mayat manusia. Diduga beberapa
mayat yang ditemukan 5.000 di antaranya adalah mereka yang menghilang
saat perang saudara kedua terjadi pada 1999. Kuburan masal terbesar
ditemukan di Kota Grozny, sebanyak 800 kerangka manusia ditemukan
(korban perang saudara pertama). Namun ketika beberapa pihak mencoba
mencari dan menelitinya lebih lanjut, pemerintah Rusia mengeluarkan
kebijakan pelarangan penggalian dan pencarian serta penelitian identitas
para korban.
4. Rezim Saddam
Irak telah menjadi ladang kuburan massal sejak tahun 1980 hingga
1983-an, dan banyak yang menjadi korban pembunuhannya adalah masyarakat
suku Kurdi. Akibat pembunuhan dan eksekusi massal, ditemukan 250 (40
telah dikonfirmasikan) .
Korban berjatuhan berlanjut pada 1986 hingga 1988 ketika pemerintah
Irak melakukan pembantaian dengan menjatuhkan bom kimia ke desa-desa
yang dihuni oleh masyarakat Suku Kurdi melalui pesawat tempurnya.
Sahabat anehdidunia.blogspot, diduga korban yang tewas berjumlah 5.000
orang, dan mereka yang tidak terbunuh mengalami gangguan kesehatan
berat. Pada 1998-an sebuah kampanye yang diberi nama “Anfal Campaign”
mengungkapkan 182.000 kepala keluarga Suku Kurdi dinyatakan hilang,
sehingga banyak meninggalkan janda dan anak-anak yatim di Irak khususnya
di wilayah Kurdi.
5. Kuburan Massal Akibat Wabah
Ketika Wabah Bubonic (kematian hitam) terjadi di Eropa pada abad ke-14,
sebuah penguburan yang dilakukan menghindari semakin meluasnya wabah
penyakit misterius khususnya di Inggris dan sekitarnya. Namun metoda
penguburannya dilakukan berbeda-beda disesuaikan dengan status sosial
jenazah yang akan dikuburkan. Jika berasal dari kalangan elite maka
penguburannya pun dilakukan secara layak dan berdasarkan agama yang
dianutnya. Namun jika sebaliknya, maka jenazah akan ditumpukan bersama
jenazah lain yang status sosialnya sama. Di Inggris wabah bubonic
menewaskan 100.000 orang pada 1665, jumlah yang mendekati 20 % populasi
Kota London.